endas

Alamat : Jl. Desa Tunggulpayung Blok IV (Lapangan Winong) Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu 45261

Senin, 22 September 2014

Rangkuman Pelajaran PKN Kelas III Semester 1

PKn kelas III semester 1

BAB 1
Makna Sumpah Pemuda

Makna  Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa 

Negara Indonesia disebut juga dengan istilah NUSANTARA. Nusantara berasal dari kata NUSA dan ANTARA artinya  DI ANTARA.
NUSANTARA diartikan sebagai satu kesatuan wilayah kepulauan diantara pulau-pulau.

Makna satu nusa : bahwa setiap orang harus merasa memiliki satu tanah air yang sama yaitu tanah air Indonesia.

Makna satu bahasa : yaitu bahasa Indonesia

Makna Satu Bangsa : walaupun kita berasal dari suku yang berbeda , tetapi tetap satu bangsa yaitu bangsa Indonesia.

Organisasi kepemudaan

1.      TRIKORO DHARMO
Di dirikan di Jakarta pada tanggal 9 maret 1915. Arti Trikoro Dharmo : Tiga Tujuan Mulia. Organisasi ini merupakan perkumpulan yang berasal dari Pulau Jawa dan Madura. Dengan tokoh : Satiman, Kadarman dan Sunardi. Pada tahun 1918 berubah nama menjadi JONG JAVA.
2.      JONG SUMATERANAN BOND (pemuda Sumatera)
Didirikan di Jakarta pada tanggal 9 desember 1917 oleh Mohammad Yamin, Muhammad Hatta, M.Tamsil, Bahder Johan, dan A.K Gani
3.      JONG MINAHASA (pemuda Minahasa)
Didirikan  pada tahun 1918
4.      JONG CELEBES ( Pemuda Sulawesi)
5.      JONG AMBON
Didirikan pada tahun 1918
6.      JONG ISLAMIETEN BON (JIB)
Di dirikan 1 Januari 1925 oleh Syamsurizal

Tokoh PPPI adalah : Sugondo Joyo Puspito, Abdul Kadir sigit, Sumitro, Wilopodan Amir Syarifuddin. PPPI (Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia) merupkan pelopor diadakannya kongres Pemuda I (pertama)

kongres Pemuda I (pertama) yang diselenggarakan di BATAVIA (Jakarta) pada tanggal 30 April-2 Mei 1926. Kongres pemuda Pertama ini di ketuai oleh Muhammad Tabrani dari Jong Java, wakil ketua Sumarto, sekretaris Djamaludin (Adinegoro), dan bendahara Suwarso
Organisasi pemuda yang telah terbentuk masih bersifat kedaerahan. Mereka berjuang untuk daerah asalnya saja sehingga sulit sekali menciptakan rasa persatuan. Hal tersebut disebabkan masih kuatnya sifat kedaerahan yang mereka miliki.

Tujuan kongres ini adalah menanamkan semangat kerja sama antar perkumpulan pemuda
di Indonesia Kongres Pemuda I menjadi dasar bagi Persatuan Indonesia. Namun, Kongres
Pemuda I belum berhasil mempersatukan kegiatan pemuda dalam satu wadah. Kongres Pemuda I menghasilkan gagasan persatuan dalam perjuangan untuk Indonesia merdeka.

Kongres Pemuda II (ke dua) di Jakarta pada tanggal 27-28 Oktober 1928 dengan peserta dari Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes,  Jong Batak, Jong Sumateranan Bond, Jong Islamieten Bond, PPPI, Pemuda Kaum Betawi. Kongres pemuda ke II ini ditinjau juga dari Golongan Tiongha ( tokoh dari tiongha : kwee Thiam Hong, Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tji Djien Kwie)


Susunan Panitia Kongres Pemuda II adalah :
Ketua              : Sugondo Joyopuspito (PPPI)
Wakil Ketua    : R.M Joko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris        : Muhammad Yamin (Jong Sumateranan Bond)
Bendahara       : Amir Syarifuddin (Jong Batak Bond)
Pembantu I      : Johan Muhammad Cai ( Jong Islamieten Bond)

Isi sumpah pemuda :
1. Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah
    darah yang satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa
   yang satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa
   persatuan, bahasa Indonesia.

Pada saat Kongres Pemuda II, lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman untuk kali pertama diperdengarkan. Pada saat itu juga, bendera Merah Putih ditetapkan sebagai bendera Kebangsaan Indonesia.


Lambang Garuda Pancasila melambangkan persatuan.Terutama kesatuan Nusa, Bangsa, dan Bahasa. Seperti yang diamanatkan oleh Ikrar Sumpah Pemuda.Lambang Garuda sendiri memiliki beragam makna. Setiap helai bulu Garuda adalah simbol kemerdekaan. Jumlah bulu dileher Garuda ada 45 helai. Bulu di leher melambangkan tahun kemerdekaan yaitu 1945.Jumlah bulu di sayap adalah 17 helai. Hal ini melambangkan
tanggal kemerdekaan yaitu tanggal 17. Sementara bulu ekor berjumlah 8 helai. Hal ini melambangkan bulan kemerdekaan yaitu Agustus.Lambang perisai Pancasila adalah lambang kesatuanbangsa. Bermakna pula sebagai cerminan kesatuan bangsa. Selain itu wujud kekuatan bangsa yang bersatu. Burung garuda mencengkram pita. Pada pita tertuliskan semboyan nasional. Isinya tertulis Bhineka Tungga Ika. Arti semboyan adalah berbeda tapi tetap satu.

Bentuk pengamalan Sumpah pemuda sangatlah beragam.
Diantaranya sebagai berikut.
1. Toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
Misalnya dengan menghormati umat agama lain yangsedang menjalankan       ibadahnya.
2. Saling menghormati antarsuku bangsa.
Sikap menghormati ini bisa ditunjukkan denganmenghormati adat istiadat  daerah lain. Bisa pula dengan mempelajari budaya suku lain.
3. Hidup gotong royong dalam masyarakat.
    Gotong royong merupakan budaya bangsa Indonesia.
    Gotong royong mencermikan sikap bersatu dan salingmembantu. Kegiatan  
    gotong royong antara laindiwujudkan dalam pembuatan sarana umum seperti
    jalan,pembuatan jembatan, atau membangun rumah.
4. Saling tolong-menolong
   Wilayah Indonesia rawan akan bencana alam. Oleh karena itu kita harus siap dalam  
   menghadapi bencana.Saat saudara kita terkena bencana alam, maka kita harussegera
   menolongnya. Misalnya saat terjadi tsunami di Aceh. Seluruh bangsa Indonesia turut
   membantu para korban di Aceh. Tentunya sesuai dengan kemampuannya masing-
   masing.
5. Bangga berbahasa Indonesia.
Globalisasi menyebabkan budaya asing masuk ke negara kita. Salah satunya berpengaruh pada gaya bahasa. Untuk itu, kita harus bangga dengan bahasa nasional kita. Hal tersebut menunjukkan jati diri kita sebagai bangsa yang berbudaya luhur.

Di masa lalu, Sumpah Pemuda telah mendorong bangsa Indonesia untuk bersatu. Perjuangannya tidak lagi bersifat kedaerahan, sifatnya sudah menasional. Hingga akhirnya kemerdekaan dapat di raih.

devide et impera : Politik pecah belah atau politik adu domba

BAB II
MENGAMALKAN NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA

Contoh pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, di antaranya sebagai berikut.
1. Rajin belajar sebagai bukti cinta terhadap tanah air.
2. Selalu giat dalam mengerjakan piket kelas merupakan salah satu bentuk disiplin dan
    tanggung jawab.
3. Aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler yangada di sekolah.
4. Aktif dalam kegiatan di daerahmu, sepertiikut serta dalam perlombaan 17 Agustus.
5. Menghargai KeragamanSuku, Adat, Budaya,dan Agama


BAB III
ATURAN DALAM MASYARAKAT

Masyarakat sangat membutuhkan aturan. Aturan dalam masyarakat memiliki tujuan tertentu. Salah satunya adalah menciptakan kehidupan keteraturan. Aturan dapat menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib, aman, damai, dan sejahtera.

Macam- macam ATURAN
1.   Aturan Tertulis
Aturan tertulis disebut pula hukum. Aturan tertulis biasanya dibakukan. Tujuannya agar aturan tersebut dapat disebarluaskan dan dipahami bersama.
Bagi yang melanggar aturan tertulis akan diberikan sanksi yang tegas. Sanksinya dapat berupa teguran, hukuman, kurungan, atau denda yang diproses oleh pengadilan. Pengadilan adalah tempat untuk memutuskan seseorang bersalah atau tidak.

Aturan tertulis memiliki ciri antara lain:
a. memiliki kekuatan hukum
b. bersifat formal
c. berlaku secara umum
d. dibuat oleh lembaga atau orang yang berwenang.
Aturan tertulis bersifat legal dan formal. Artinya aturan tertulis memiliki kekuatan hukum. Tentunya sesuai dengan aturan hukum nasional.
Adapun contoh peraturan tertulisnya antara lain:
a. kewajiban memiliki KTP atau Kartu Keluarga
b. kewajiban melapor bagi orang yang menetap atau pindah
c. kewajiban ikut serta menjaga keamanan lingkungan
d. kewajiban melapor bagi pendatang yang singgah atau bertamu
e. kewajiban mengikuti kerja bakti
f. kewajiban menjaga kebersihan lingkungan
g. Kewajiban membayar iuran sampah
h. kewajiban menjaga keamanan lingkungan

2.   Aturan Tidak Tertulis
Dalam masyarakat sekitar, ada aturan tidak tertulis. Aturan tidak tertulis disebut sebagai konvensi. Aturan tidak tertulis merupakan aturan yang disampaikan secara lisan disepakati
bersama. Ada yang sifatnya berlaku di lingkungan setempat. Ada pula yang sifatnya berlaku umum. Aturan tidak tertulis memiliki beberapa ciri, antara lain:
a. umumnya berupa pernyataan lisan.
b. merupakan hasil kesepakatan bersama (konvensi)
c. berlaku pada sekelompok orang atau masyarakat tertentu
d. tidak memiliki kekuatan hukum
e. hanya berdasarkan nilai-nilai dalam masyarakat.
f. dibuat oleh masyarakat tertentu
Adapun contoh peraturan tidak tertulisnya antara lain:
a. toleransi antarsuku bangsa
b. saling menghormati antara yang muda dengan yang tua
c. kewajiban berperilaku santun
d. toleransi antarumat beragama
e. melaksanakan adat istiadat setempat
f. melaksanakan kegiatan keagamaan
g. saling menghormati antartetangga
h. menolong tetangga yang kesusahan
Aturan adat bersifat sempit. Biasanya berlaku pada masyarakat tertentu di lingkungan tertentu pula. Artinya hanya berlaku pada masyarakat yang mengakuinya. Contohnya aturan adat yang ada di masyarakat Sunda. Tentunya tidak berlaku bagi masyarakat Bugis atau Aceh. Begitu pula dengan sebaliknya.

BAB IV
MELAKSANAKAN ATURAN

1. Menaati dan melaksanakan aturan sama artinya dengan melaksanakan   kewajiban.
2. Kita akan mendapatkan hak jika telah memenuhi kewajiban.
3. Setiap pelanggaran aturan atau hukum akan mendapatkan sanksi.
4.Jika pelanggarannya sudah bersifat pidana, maka pelanggar akan Dikenakan pasal pidana.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar