Basa Sunda Lelea - Dermayu
“Punten Cakana boga kotok bibit? Caang tah poek? Kami aya perlu. Kami
ndak nanya ka anak kita, daek tah hente? Diterima tah hente? Kami mawa
jago ndak ngan-jang. Mun diterima, iye serena. Esina aya gambir, bako,
serejeng lainna. Ngges ente Hia, kami ndak goyang, panglamaran diterima
mah. Sejen poe, kami ndak nentuken waktu, jeng nentuken poe kawinna.”
Ada nuansa yang terasa asing pada penggunaan bahasa Sunda seperti di
atas. Bahasa yang digunakan mayoritas penduduk di Jawa Barat itu, di
Indramayu seperti terjadi distorsi dan akulturasi dengan bahasa daerah
lainnya (Cirebon/Indramayu dan Melayu-Betawi).
Bahasa Sunda yang khas itu sudah be-rabad-abad digunakan, yakni di Desa
Parean Girang, Bulak, dan Ilir Kecamatan Kandang-haur, serta Desa Lelea
dan pemekarannya, Tamansari Kecamatan Lelea. Masyarakat mengenalnya
sebagai bahasa Sunda-Parean dan Sunda-Lea.
Maksud kalimat di atas adalah, “Katanya punya anak gadis? Sudah punya
pasangan belum? Saya ada perlu. Saya hendak bertanya kepada anak
saudara, diterima atau tidak? Saya membawa jago hendak melamar. Kalau
diterima, ini sirihnya. Isinya ada gambir, tembakau, sirih, dan lainnya.
Sudah ya, saya tidak lama-lama, saya hendak pulang, kalau lamaran
diterima mah. Lain hari, saya hendak menentukan waktu dan menentukan
hari perkawinan.”
Kosakata asing dalam bahasa Sunda bermunculan pada kalimat di atas,
seperti kami, kita, goyang. Sepintas kosakata tersebut seperti kata
serapan dari bahasa Indonesia. Setelah mengetahui artinya, temyata
bukan.
Kami artinya saya, dalam arti tunggal, bukan jamak. Kita berarti
saudara. Goyang mengambil serapan dari bahasa Indramayu, yang artinya
pulang.
Penggunaan kosakata kami merupakan pengambilan undak usuk yang dianggap
halus dibandingkan aing, meski ada yang lebih halus lagi yakni kolo.
Kosakata kita juga lebih halus, sebab penggunaan yang kasarnya adala
inya. Dalam percakapan sehari-hari tentu saja akan lebih banyak lagi
dijumpai kata-kata atau kalimat yang asing. Keasingan itu bisa jadi akan
menimbulkan kesalapahaman, bahkan pengertian yang berbeda bagi orang
luar.
“Bini aing benang kebanjir” disangka orang luar sebagai “istri saya
hanyut oleh banjir”, padahal artinya “benih padi saya hanyut kena
banjir”. “Melak waluh, buahna kendi?” disangka sebagai “menanam labu,
buahnya kendi?” padahal artinya, “menanam labu, buahnya mana?”
Urutan penyebutan bilangan dari satu sampai sepuluh juga agak berbeda
dengan bahasa Sunda, yakni siji, dua, tolu, opat, lima, genep, tuju,
delapan, salapan, sepulu. Bisa jadi pula akan dijumpai kosakata, seperti
seneng atau senung (anak perempuan), senang (anak laki-laki), kaka
(kakak), cowene (gadis), perja-ka (jejaka), laki (lelaki), wewe
(perempuan), ataupun ewe aing (istri). Keunikan kosakata seperti itu
sering dijadikan “keusilan” bagi pihak luar sehingga muncullah kosakata
pa-notog aing untuk menyebut suami.
Jika dalam bahasa Sunda mengenal abjad eu, dalam bahasa Sunda-Parean
maupun Sunda-Lea hal seperti itu tampaknya tidak digunakan. Dalam
penulisan maupun pengucapan selurunya menjadi e, seperti halnya bahasa
Jawa setempat. Pada kosakata heunteu, misalnya, ditulis hente.
Pengaruh Jawa dan Melayu
Secara geografis, komunitas pengguna bahasa Sunda-Parean di Kecamatan
Kandang-haur dan Sunda-Lea di Kecamatan Lelea di kelilingi komunitas
pengguna bahasa Cirebon Indramayu.
Sangat mungkin beberapa kosakata dari bahasa Jawa atau Cirebon-Indramayu
ikut memengaruhi. Begitu pula dari bahasa Melayu atau bahasa Indonesia.
Letak kedua kecamatan itu cukup berjauhan sekitar 30 km serta jauh pula
dari wilayah Pasundan. Kandanghaur berada di pantai utara, dengan
mayoritas penduduknya adalah nelayan sangat mungkin bersentuhan dengan
pengguna bahasa daerah lain.
Meski demikian, fanatisme pengguna bahasa Sunda-Parean tetap kuat pada
empat desa. Hal yang berbeda pada pengguna bahasa Sunda-Lea yang kini
kuantitasnya agak menurun karena kuatnya pengaruh bahasa Indramayu di
sekitarnya.
Baik orang Parean maupun Lelea menganggap terciptanya komunitas Sunda
terse-but berasal dari pengaruh Sumedang ketika menjadi kerajaan yang
cukup masyhur. Wilayah Sumedang hingga mencapai tanah di Indramayu.
Akulturasi yang terjadi kemudian menciptakan masyarakat setempat menjadi
dwiba-hasawan. Pengguna bahasa Sunda-Parean dan Sunda-Lea memahami
bahasa Cirebon-Indramayu, begitu pula sebaliknya. Percakapan sehari-hari
antarkeduanya sering kali masing-masing menggunakan bahasanya sendiri,
tetapi tetap komunikatif.
Ambil contoh percakapan dua bahasa itu yang dilakukan orang dari Parean
yang berbahasa Sunda-Parean dengan orang dari desa tetangga, yakni Desa
Eratan yang berbahasa Cirebon-Indramayu.
Orang Parean, “Aing biena ndak nyokot es ke inya. Mung Wa Kaji nawaran
es ke kami, jadi kami te enakan, orah?” (Saya tadinya mau mengambil es
ke kamu. Tetapi Wak Haji, menawarkan es ke saya. Jadi, saya tidak enakan
ten?)
Orang Eretan, Ya, wis beli papa, sejen dina bae.” (Ya, sudah tidak apa-apa. Lain hari saja).
Orang Parean, “Oh, ngges. Suun*n. “(Oh, ya sudah, terima kasih).
Orang Eretan “Nggih.”(Ya).
Sunda-minoritas
Selain empat desa di Kecamatan Kandanghaur dan dua desa di Kecamatan
Lelea, bahasa Sunda di Indramayu juga dijumpai di beberapa desa dan
kecamatan lainnya. Meski demikian, hampir tak ada perbedaan kosakata
dengan bahasa Sunda di Pasundan, selain di alek.
Hal itu karena secara kultural penggunanya adalah masyarakat Sunda yang
ada di perbatasan Kabupaten Indramayu dengan Subang maupun Sumedang.
Penggunanya antara lain di Desa Cikawung Kecamatan Terisi serta beberapa
desa di Kecamatan Gantar dan Kecamatan Haurgeulis. Sedangkan di Blok
Karangjaya, Desa Mangunjaya, Kecamatan Anjatan, asal usulnya adalah
keluarga dari Bandung pada awal abad ke-20.
Pengguna bahasa Sunda di Indramayu boleh dikatakan minoritas di antara
301 desa dan 31 kecamatan. Menjadi Sunda-minoritas di Jawa Barat memang
agak aneh kedengarannya. Ibaratnya Jawa Barat identik dengan Sunda dan
Sunda identik dengan Jawa Barat.
Namun demikianlah kenyataannya bagi masyarakat Sunda yang berdiam di
Kabupaten Indramayu. Mereka adalah minoritas – dengan segala kekhasannya
– di tengah-tengah masyarakat Indramayu yang Jawa.
Menjadi minoritas ataupun mayoritas, tentu saja bukan sesuatu yang
salah. Tak ada sudut pandang untuk menjadi merasa kecil ataupun besar.
Keunikan pada bahasa Sunda-Parean dan Sunda-Lea dalam kacamata bahasa
Sunda, bisa jadi sesuatu yang tidak berbeda jauh ketika bahasa
Cirebon-Indramayu dilihat dari kacamata bahasa Jawa yang ada di Solo
atau Yogyakarta. Bahasa Jawa yang terasa asing, sekaligus unik
Ini merupakan fenomena budaya masyarakat yang mengalami diaspora
(terpisah dari induknya). Di tanah kehidupan yang baru, unsur budaya
nenek moyang terjepit dengan unsur-unsur kebudayaan masyarakat setempat.
Yang terjadi kemudian proses akulturasi budaya yang dalam gejala
kebahasaan ada serapan dan ada juga pelepasan, yang kemudian membentuk
bahasa hibrid, yang unik. ***
Supali Kasim, Ketua III Lembaga Basa lan Sastra Cerbon (LBSC).
dijukut sing http://bataviase.co.id/ kesuwun Kang…
endas
Alamat : Jl. Desa Tunggulpayung Blok IV (Lapangan Winong) Kecamatan Lelea Kabupaten Indramayu 45261
Sabtu, 28 Januari 2017
Selasa, 24 Januari 2017
MENGUBAH PECAHAN BIASA MENJADI PECAHAN DESIMAL
MENGUBAH PECAHAN BIASA MENJADI PECAHAN DESIMAL
Sebagai awal pembelajaran, cobalah perhatikan proses perubahan dari pecahan biasa menjadi pecahan desimal, Perhatikan Jumlah NOL dibelakang penyebut angka 1. Jumlahnya pasti selalu sama dengan jumlah angka dibelakang koma (angka angka yang berwarna merah). Itulah yang merupakan hal paling mendasar pada pengubahan dari pecahan biasa menjadi pecahan desimal dimana:
JUMLAH ANGKA NOL PALING BELAKANG PADA PENYEBUT
sama dengan
JUMLAH ANGKA DIBELAKANG KOMA PADA PECAHAN DESIMAL
a. Untuk pecahan yang penyebutnya angka 10, tulis kembali saja pembilang pada jawaban, karena penyebut 10 mempunyai satu buah nol (0) maka pecahan desimalnya satu angka dibelakang koma :
nol posisi terakhir dibelakang koma bisa dihilangkan tanpa merubah nilainya
contoh:
123,0 = 123
3456,0 = 3456
789,0 = 789
123,0 = 123
3456,0 = 3456
789,0 = 789
==================================
b. Untuk pecahan yang penyebutnya angka 100, (dua buah nol) berarti dua angka di belakang koma, misalnya :
nol posisi terakhir dibelakang koma bisa dihilangkan tanpa merubah nilainya
78,90 = 78,9
=================================
c. Untuk pecahan yang Penyebutnya angka 1000, 10.000 dst tinggal hitung saja jumlah nol nya, intinya,………jumlah angka dibelakang koma sama dengan jumlah nol penyebut
==================================
d. Untuk pecahan yang penyebutnya bukan angka 10, 100, 1.000, 10.000, tetapi merupakan faktor dari angka –angka tersebut, caranya dengan mengalikan penyebutnya menggunakan angka tertentu agar bias tercipta penyebut berupa angka 10 atau 100 atau 1.000 dst, lalu kita kalikan juga pembilangnya menggunakan angka yang sama yang tadi digunakan untuk mengalikan penyebut, Misalnya :
=================================
e. Untuk Pecahan tertentu yang apabila pembilangnya dikali 10 atau 100 atau 1000 dst (bisa juga diartikan dengan menambahkan nol dibelakang pembilang), dan ternyata kemudian pembilang itu bisa dengan mudah dibagi penyebut kemudian dibagi penyebut, tulis hasil pembagian tersebut lalu tentukan jumlah angka dibelakang koma sejumlah nol yang kita tambahkan pada pembilang tadi, contoh :
15/75 = 150/75 = 2 = 0,2
26/4 = 260/4 = 65 = 6,5
5/4 = 500/4 = 125 = 1,25
8/5 = 80/5 = 16 = 1,6
3/4 = 300/4 = 75 = 0,75
15/75 = 150/75 = 2 = 0,2
26/4 = 260/4 = 65 = 6,5
5/4 = 500/4 = 125 = 1,25
8/5 = 80/5 = 16 = 1,6
3/4 = 300/4 = 75 = 0,75
=================================
f. hampir sama dengan point e, yaitu bila antara pembilang dan penyebutnya terdapat hubungan intern dalam bentuk KPK atau FPB, dan KPK atau FPB itu bisa menghasilkan bilangan yang merupakan KPK atau FPB dari 10/100/1000/10000 dst, ini masih bisa di antisipasi dengan menyederhanakan, sehingga penyebutnya menjadi faktor dari bilangan 10/100/1000 dst...
misalnya- 9/45 = 1/5 = 2/10 = 0,2
- 12/24 = 1/2 = 5/10 = 0,5
- 36/48 = 3/4 = 75/100 = 0,75
- 9/24 = 3/8 = 375/1000 = 0,375
- 14/35 = 2/5 = 4/10 = 0,4
- 9/45 disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebutnya dibagi 9 dan menjadi 1/5 kemudian penyebut (5) dijadikan 10 dengan cara dikali 2, pembilang juga harus ikutan dikali 2, sehingga menjadi 2/10 (2/10 = 0,2)
- 12/24 disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi 12 dan menjadi 1/2. kemudian penyebut (2) dijadikan 10 dengan cara dikali 5. pembilang juga harus ikutan dikali 5. sehingga menjadi 5/10 (5/10 = 0,5)
- 36/48 disederjanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi 12 dan menjadi 3/4 kemudian penyebut (4) dijadikan 100 dengan cara dikali 25. pembilang juga harus ikutan dikali 25. sehingga menjadi 75/100 (75/100 = 0,75)
- 9/24 disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi 3 dan menjadi 3/8 kemudian penyebut (8) dijadikan 1000 dengan cara dikali 125. pembilang juga harus ikutan dikali 125 sehingga menjadi 375/1000 (375/1000 = 0,375)
- 14/35 disederhanakan dengan cara pembilang dan penyebut dibagi 7 dan menjadi 2/5 kemudian penyebut (5) dijadikan 10 dengan cara dikali 2 pembilang juga harus ikutan dikali 2 sehingga menjadi 4/10 (4/10 = 0,4)
g. Ini yang cukup membutuhkan ketelatenan, Pecahan yang Penyebutnya tidak bisa diolah untuk menuju angka 100!, baik melalui perkalian maupun pembagian. Pecahan seperti itu tidak bisa menggunakan cara a, b, c, d, e maupun cara f. yaaaaah terpaksa menggunakan cara g ini!!! , yaitu dengan pembagian susun, atau dengan bantuan kalkulator atau dengan microsoft office excel.
Minggu, 22 Januari 2017
Pelajaran PKn Kelas VI : Kerjasama Negara-Negara Tetangga
KERJA SAMA NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA
1.Pengertian Kerja Sama Antarnegara
Kerja sama antarnegara di Asia Tenggara adalah kerja sama negara yang satu dengan negara yang lain di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya ASEAN (Association of Shouth Asia Nathions). ASEAN didirikan dengan tujuan berikut :
a. Tujuan Umum Seperti pada Pembukaan UUD 1945, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, serta berusaha menciptakan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
b.Tujuan Khusus
1. Menjalin pengertian dan hubungan persaudaraan entara Asia Tenggara.
2. Memajukan kerja sama ekonomi dengan membentuk pasaran bersama dan membuat proyek bersama, serta
bekerja sama dalam perdagangan karet dan timah.
3. Memajukan kerja sama dalam bidang sosio-kultural dengan jalan tukar-menukar kebudayaan.
4. meningkatkan kerja sama dalam bidang pariwisata.
5. Menanggulangi masalah narkotika secara bersma-sama.
6. Melaksanakan ekstradisi antarnegara ASEAN.
2. Sejarah Kerja Sama dengan Negara-Negara di Asia Tenggara
Latar belakang dibentuknya ASEAN yaitu adanya persamaan nasib dan sejarah di antara bangsa-bangsa Asia Ttenggara. Setiap negara yang ada di kawasan Asia Ttenggara pernah dijajah kecuali Thailand. Semua negara yang pernah dijajah berjuang untuk memerdekakan diri. Tetapi, setelah merdeka negara-negara tersebut menghadapi persoalan, terutama masalah ekonomi. Pada tanggal 5-8 Agustus 1967, lima materi luar negeri pemrakarsa berdirinya ASEAN mengadakan pertemuan di Bangkok dengan perwakilan berikut:
Perwakilan Indonesia : Adam Malik
Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
Perwakilan Thailand : Thanat Koman
Perwakilan Filipina : Narciso Ramos
Perwakilan Singapura : S. Rajaratman
Hasil pertemuan kelima MenLu tersebut berupa Deklarasi Bangkok. Saat ini ASEAN memiliki 10 anggota, yaitu lima negara pemrakarsa , Brunei Darussalam (7 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos dan Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (16 Desember 1998).
3. Bentuk Kerja Sama dengan Negara-Negara di Asia Tenggara
a. Bidang Ekonomi
1. Membuka pusat promosi AEAN untuk perdagangan , investasi, dan parriwisata di Tokyo.
2. Menyediakan cadangan pangan bersama (terutama beras) untuk keperluan darurat.
3. Membangun proyek-proyek industri ASEAN.
a. Pabrik pupuk di Aceh yaitu Aceh Asean Fertilizer.
b. Pabrik abu soda di Thailand.
c. Pabrik urea di Malaysia
d. Industri tembaga di Filiphina
e. PT. Industri di Palembang Indonesia
4. Menciptakan Preference Trading Arrangement (PTA) yang bertugas menentukan tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditi produk ASEAN dan sebagainya.
b. Bidang Sosial
1. Pencegahan narkotika dan penyalahgunaannya,
2. Penanggulangan terhadap bencana alam,
3.Perlindungan terhadap anak cacat,
4.Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
c. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
1. Tukar-menukar pelajar dan mahasiswa,
2. Pemberantasan buta huruf,
3. Program tukar-menukar acara televisi antara negara-negara anggota ASEAN,
4. Temu karya pemuda-pemuda negara anggota ASEAN,
5. Festival lagu dan kesenian antarnegara-negara anggota ASEAN.
d. Bidang Politik dan Keamanan
1. Menciptakan kawasan Asia Ttenggara menjadi kawasan damai, merdeka, dan netral.
2. Perjanjian persahabatan dan kerja sama antarnegara kawasan Asia Tenggara yang ditandatangani di Bali pada tanggal 24 Februari 1976.
3. Perjanjian kawasan bebas senjata nuklir.
1.Pengertian Kerja Sama Antarnegara
Kerja sama antarnegara di Asia Tenggara adalah kerja sama negara yang satu dengan negara yang lain di kawasan Asia Tenggara. Salah satunya ASEAN (Association of Shouth Asia Nathions). ASEAN didirikan dengan tujuan berikut :
a. Tujuan Umum Seperti pada Pembukaan UUD 1945, meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, politik, sosial budaya, serta berusaha menciptakan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
b.Tujuan Khusus
1. Menjalin pengertian dan hubungan persaudaraan entara Asia Tenggara.
2. Memajukan kerja sama ekonomi dengan membentuk pasaran bersama dan membuat proyek bersama, serta
bekerja sama dalam perdagangan karet dan timah.
3. Memajukan kerja sama dalam bidang sosio-kultural dengan jalan tukar-menukar kebudayaan.
4. meningkatkan kerja sama dalam bidang pariwisata.
5. Menanggulangi masalah narkotika secara bersma-sama.
6. Melaksanakan ekstradisi antarnegara ASEAN.
2. Sejarah Kerja Sama dengan Negara-Negara di Asia Tenggara
Latar belakang dibentuknya ASEAN yaitu adanya persamaan nasib dan sejarah di antara bangsa-bangsa Asia Ttenggara. Setiap negara yang ada di kawasan Asia Ttenggara pernah dijajah kecuali Thailand. Semua negara yang pernah dijajah berjuang untuk memerdekakan diri. Tetapi, setelah merdeka negara-negara tersebut menghadapi persoalan, terutama masalah ekonomi. Pada tanggal 5-8 Agustus 1967, lima materi luar negeri pemrakarsa berdirinya ASEAN mengadakan pertemuan di Bangkok dengan perwakilan berikut:
Perwakilan Indonesia : Adam Malik
Perwakilan Malaysia : Tun Abdul Razak
Perwakilan Thailand : Thanat Koman
Perwakilan Filipina : Narciso Ramos
Perwakilan Singapura : S. Rajaratman
Hasil pertemuan kelima MenLu tersebut berupa Deklarasi Bangkok. Saat ini ASEAN memiliki 10 anggota, yaitu lima negara pemrakarsa , Brunei Darussalam (7 Januari 1984), Vietnam (28 Juli 1995), Laos dan Myanmar (23 Juli 1997), dan Kamboja (16 Desember 1998).
3. Bentuk Kerja Sama dengan Negara-Negara di Asia Tenggara
a. Bidang Ekonomi
1. Membuka pusat promosi AEAN untuk perdagangan , investasi, dan parriwisata di Tokyo.
2. Menyediakan cadangan pangan bersama (terutama beras) untuk keperluan darurat.
3. Membangun proyek-proyek industri ASEAN.
a. Pabrik pupuk di Aceh yaitu Aceh Asean Fertilizer.
b. Pabrik abu soda di Thailand.
c. Pabrik urea di Malaysia
d. Industri tembaga di Filiphina
e. PT. Industri di Palembang Indonesia
4. Menciptakan Preference Trading Arrangement (PTA) yang bertugas menentukan tarif rendah untuk beberapa jenis barang komoditi produk ASEAN dan sebagainya.
b. Bidang Sosial
1. Pencegahan narkotika dan penyalahgunaannya,
2. Penanggulangan terhadap bencana alam,
3.Perlindungan terhadap anak cacat,
4.Pemerataan kesejahteraan sosial masyarakat.
c. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
1. Tukar-menukar pelajar dan mahasiswa,
2. Pemberantasan buta huruf,
3. Program tukar-menukar acara televisi antara negara-negara anggota ASEAN,
4. Temu karya pemuda-pemuda negara anggota ASEAN,
5. Festival lagu dan kesenian antarnegara-negara anggota ASEAN.
d. Bidang Politik dan Keamanan
1. Menciptakan kawasan Asia Ttenggara menjadi kawasan damai, merdeka, dan netral.
2. Perjanjian persahabatan dan kerja sama antarnegara kawasan Asia Tenggara yang ditandatangani di Bali pada tanggal 24 Februari 1976.
3. Perjanjian kawasan bebas senjata nuklir.
Rabu, 18 Januari 2017
Pelajaran IPS Kelas VI : Peristiwa Alam di Indonesia dan Negara Tetangga
Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.
Peristiwa Alam yang Tidak Merugikan Manusia
a. Pergantian Musim
Indonesia mengalami dua kali pergantian musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Musim kemarau di Indonesia terjadi akibat bertiupnya angin musim tenggara. Angin ini berasal dari Benua Australia yang kering. Angin yang bertiup dari Benua Australia tidak banyak membawa uap air dari laut yang dilaluinya. Musim kemarau di Indonesia berlangsung pada bulan April–Oktober.
Musim hujan di Indonesia terjadi ketika bertiup angin musim barat laut. Angin ini banyak membawa uap air dari Samudra Hindia. Musim hujan di Indonesia pada umumnya terjadi pada bulan Oktober–April. Meskipun demikian, bulan-bulan musim hujan maupun kemarau sering bergeser. Adakalanya musim kemarau lebih panjang dan pada tahun berikutnya musim hujan yang lebih panjang. Hal ini disebabkan perubahan suhu permukaan di lautan Pasifik. Antara musim hujan dan kemarau, biasanya kondisi atmosfer tidak menentu. Kondisi ini disebut musim pancaroba. Pergantian musim terjadi sekitar bulan Oktober dan April. Musim pancaroba pada umumnya berlangsung satu hingga dua bulan.
b. Terbentuknya Embun
Terbentuknya embun merupakan bagian dari peristiwa alam. Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin. Kelebihan uap air berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah. Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah. Embun juga terbentuk dengan baik ketika kelembapan tinggi.
c. Terbentuknya Pelangi
Fenomena alam ini biasanya muncul setelah terjadi hujan. Apabila dilihat dari segi ilmu, pembentukan pelangi sangat sederhana. Pelangi hanya merupakan pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan cahaya akan berubah arah. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya sehingga terbentuk pelangi.
Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia
a. Banjir dan Kekeringan
Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.
b. Letusan Gunung Berapi
Gunung Meletus |
Peristiwa letusan gunung yang belum lama terjadi misalnya letusan Gunung Egon. Gunung Egon terletak di Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April 2008 gunung ini meletus. Akibatnya, timbul kepulan debu setinggi 4.000 meter. Semburan debu yang muncul membuat warga Sikka di sekitar Gunung Egon panik. Letusan Merapi 2010, Aktivitas seismik dimulai pada akhir September 2010, dan menyebabkan letusan gunung berapi pada hari Selasa tanggal 26 Oktober 2010, mengakibatkan sedikitnya 165 orang tewas. Gunung Soputan di Sulawesi Utara meletus pada Minggu (26/8/2012), sekitar pukul 21.50 Wita.
c. Gempa Bumi
Gempa bumi merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alami. Yang dimaksud dengan peristiwa alami misalnya patahan pada kulit bumi, letusan gunung berapi, dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi jalur gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi. Hal ini disebabkan pada jalur tersebut banyak terjadi patahan, gunung meletus, dan runtuhan.
Berdasarkan catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ada beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa. Berikut ini peta daerah rawan gempa yang ada di Indonesia.
Daerah rawan gempa di Indonesia |
Beberapa gempa bumi yang pernah terjadi di Indonesia antara lain :
- Gempa bumi Samudera Hindia 26 Desember 2004. Gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 30 meter.
- Gempa bumi Sumatera tahun 28 Maret 2005 berkekuatan 8,7 SR. Pusat gempanya berada di 30 km di bawah permukaan Samudra Hindia.
- Gempa bumi Jawa tahun 2006, Gempa bumi Jawa pada 17 Juli 2006, gempa bumi berkekuatan 7.7 pada skala Richter di lepas pantai Jawa Barat. Gempa bumi ini menyebabkan tsunami setinggi 2 meter yang menghancurkan rumah di pesisir selatan Jawa.
- Gempa bumi Bengkulu, Gempa Bumi Bengkulu 12 September 2007 memiliki kekuatan 7.9 SR. Pusat gempa terletak kira-kira 10 km di bawah tanah, sekitar 105 km lepas pantai Sumatra.
- Gempa bumi di Papua tahun 2009, Gempa bumi di Papua 2009 memiliki kekuatan 7,6 pada Skala Ricther. Gempa bumi terjadi pada tanggal 4 Januari 2009.
- Gempa bumi di Sumatera tahun 2009 berkekuatan 7,6 SR, Gempa bumi Sumatera Barat 2009 ini terjadi pada 30 September 2009. Gempa ini terjadi di lepas pantai Sumatera, sekitar 50 km barat laut Kota Padang.
d. Kebakaran Hutan
Kebakaran Hutan |
Hutan yang terbakar memiliki akibat lebih parah yaitu pencemaran udara. Asap dari kebakaran hutan akan menyebabkan penduduk di sekitar hutan mengalami gangguan pernapasan. Akibat asap yang membubung, jalur penerbangan mengalami gangguan. Pesawat terbang tidak berani melintas di sekitar lokasi kebakaran hutan karena adanya gangguan asap.
e. Tanah Longsor
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir. Selain itu, tanah berasal dari gunung berapi adalah tanah yang subur. Akan tetapi, tanah jenis ini sangat berpotensi longsor pada musim hujan. Jika tidak ada tanaman keras yang berakar kuat, tanah ini berpotensi mendatangkan bencana alam. Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan
Peristiwa Alam di Negara Tetangga.
1. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban topan nargis diperkirakan mencapai 77.700 orang dan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai topan tropis yang terparah di Asia.
2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya badai tropis. Badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah utara Vietnam. Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500 ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya serangan badai lekima. Banjir dan badai telah meminta korban nyawa sebanyak 86 orang di Vietnam pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal dunia akibat bencana ini.
3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia memang sangat dekat dengan Indonesia. Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka. Malaysia Timur bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara yang sering dilanda banjir. Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Penyebab utama banjir di Malaysia adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap bulan November hingga Februari. Pada tahun 2006 Malaysia mengalami banjir terhebat dalam seratus tahun terakhir.
4. Letusan Gunung dan Badai Tropis di Filipina
Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker. Gunung Mayon terakhir meletus pada tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung Parker pernah berlubang hingga terjadi banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa.
Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November. Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai terkenal di Filipina adalah badai tropis durian danfengshen. Badai tropis durian yang pernah meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal dunia.
Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim kemarau di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila dan Provinsi Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir setinggi dua meter di sejumlah tempat. Korban tewas akibat bencana ini diperkirakan 85 orang. Lebih dari dua puluh ribu warga Filipina juga mengungsi akibat bencanaini.
5. Angin Topan di Australia
Wilayah Australia sering dilanda topan tropis dengan angin yang bertiup sangat keras. Angin topan tropis dapat merusakkan bangunan, satwa, dan mengancam hidup manusia. Pada tahun 1975 angin topan Olivia merusakkan sebagian besar Kota Darwin dan menyebabkan 49 orang meninggal serta 16 orang hilang di laut. Angin topan merupakan masalah sekitar bulan November sampai Maret. Satelit cuaca melacak angin topan ini untuk mengetahui kedatangannya dan memperingatkan penduduk mengenai hal ini. Angin topan di Australia digolongkan menurut skala 1–5 sesuai dengan kecepatan anginnya.
6. Gempa Bumi dan Tsunami di Asia Tenggara
Tentu kamu pernah mendengar berita tentang peristiwa gempa bumi tanggal 26 Desember 2004 yang disusul dengan terjadinya tsunami. Gempa yang melanda beberapa wilayah di Asia, khususnya Asia Tenggara ini merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900 dan menewaskan lebih dari 220.000 orang. Gelombang tsunami menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, bahkan ke negara Asia dan Afrika seperti Sri Lanka, India, dan Somalia.
Akibat pemanasan global, terjadi perubahan besar di Asia Tenggara. Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi di Asia Tenggara akibat pemanasan global.
Peristiwa Alam di Negara Tetangga.
1. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban topan nargis diperkirakan mencapai 77.700 orang dan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai topan tropis yang terparah di Asia.
2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya badai tropis. Badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah utara Vietnam. Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500 ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya serangan badai lekima. Banjir dan badai telah meminta korban nyawa sebanyak 86 orang di Vietnam pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal dunia akibat bencana ini.
3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia memang sangat dekat dengan Indonesia. Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka. Malaysia Timur bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara yang sering dilanda banjir. Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Penyebab utama banjir di Malaysia adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap bulan November hingga Februari. Pada tahun 2006 Malaysia mengalami banjir terhebat dalam seratus tahun terakhir.
4. Letusan Gunung dan Badai Tropis di Filipina
Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker. Gunung Mayon terakhir meletus pada tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung Parker pernah berlubang hingga terjadi banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa.
Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November. Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai terkenal di Filipina adalah badai tropis durian danfengshen. Badai tropis durian yang pernah meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal dunia.
Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim kemarau di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila dan Provinsi Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir setinggi dua meter di sejumlah tempat. Korban tewas akibat bencana ini diperkirakan 85 orang. Lebih dari dua puluh ribu warga Filipina juga mengungsi akibat bencanaini.
5. Angin Topan di Australia
Wilayah Australia sering dilanda topan tropis dengan angin yang bertiup sangat keras. Angin topan tropis dapat merusakkan bangunan, satwa, dan mengancam hidup manusia. Pada tahun 1975 angin topan Olivia merusakkan sebagian besar Kota Darwin dan menyebabkan 49 orang meninggal serta 16 orang hilang di laut. Angin topan merupakan masalah sekitar bulan November sampai Maret. Satelit cuaca melacak angin topan ini untuk mengetahui kedatangannya dan memperingatkan penduduk mengenai hal ini. Angin topan di Australia digolongkan menurut skala 1–5 sesuai dengan kecepatan anginnya.
6. Gempa Bumi dan Tsunami di Asia Tenggara
Tentu kamu pernah mendengar berita tentang peristiwa gempa bumi tanggal 26 Desember 2004 yang disusul dengan terjadinya tsunami. Gempa yang melanda beberapa wilayah di Asia, khususnya Asia Tenggara ini merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900 dan menewaskan lebih dari 220.000 orang. Gelombang tsunami menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, bahkan ke negara Asia dan Afrika seperti Sri Lanka, India, dan Somalia.
Akibat pemanasan global, terjadi perubahan besar di Asia Tenggara. Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi di Asia Tenggara akibat pemanasan global.
- Peningkatan Suhu. Diperkirakan sejak tahun 1998 terjadi peningkatan suhu di wilayah Asia Tenggara. Udara menjadi lebih panas pada siang hari dan lebih hangat pada malam hari.
- Hujan dan Banjir. Peningkatan hujan ekstrem menyebabkan terjadinya banjir di beberapa negara Asia Tenggara. Misalnya banjir di Vietnam, Filipina, Kampuchea, dan Indonesia.
- Kemarau Panjang. Kemarau akibat pemanasan global terjadi di Myanmar, Laos, Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Kemarau panjang pada tahun 1997 dan 1998 mengakibatkan gagal panen, kekurangan air, dan kebakaran hutan.
- Puting Beliung/Topan. Rata-rata puting beliung menerpa kawasan Filipina dua puluh kali
Sumber : dari sini
Selasa, 17 Januari 2017
Langganan:
Postingan (Atom)